INILAH.COM, Jakarta - Guna mengatur laju dan keberadaan bus Transjakarta atau busway, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan memasang Bus Tracking System (BTS) dilengkapi Global Positioning System (GPS).

Direncanakan, BTS bisa digunakan tahun ini. Namun, belum ada kepastian waktunya karena harus melalui proses lelang.

"BTS akan dipasang GPS. Bukan chip, sehingga keberadaan bus bisa diketahui dimana,” jelas Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Udar Pristono, di Balaikota, Selasa (4/1/2011).

Ia menjelaskan BTS berfungsi untuk dilakukan pengaturan waktu dan jarak masing-masing bus, sehingga tidak terlalu berdempetan.

“Ada pengaturan waktunya, kalau bus terlalu rapat direnggangkan,
kalau 'headway'-nya rata-rata bisa terpenuhi,” katanya.

Keberadaan BTS diharapkan bisa menggantikan sistem yang masih digunakan sekarang yaitu menggunakan radio.

“Sekarang baru diatur dengan radio, dengan BTS ada ruang kontrolnya, di bus ada GPS, sehingga hubungan bus bisa terhubung,” jelasnya.

“Ruang kontrol bisa mengetahui kecepatan dan keberadaan bus, sehingga bisa mengatur fleet manajemen. Kapan harus keluar dan masuk lajur, kapan harus mengisi BBG (Bahan Bakar Gas, red),” tambahnya.

BTS yang dipasang di busway dapat berfungsi untuk mengurangi penumpukan penumpang di halte-halte. Jika suatu koridor jumlah penumpangnya timpang dengan ketersediaan bus, makan bus dari koridor lain bisa segera dialihkan. [bar].Oleh: Agus Rahmat